Super Blue Blood Moon

0
52

31 Januari 2018 peristiwa penting telah terjadi. Bulan menunjukkan tiga fenomena sekaligus, yaitu supermoon,blue moon, dan gerhana bulan, yang dijuluki NASA sebagai fenomena super blue blood moon.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwiko rita Karnawati mengatakan, fenomena langka yang dapat diamati di Indonesia tersebut muncul karena Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis. Saat itu, Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi.

“Kejadian ini sangat langka. Fenomena ini hanya terulang lebih dari 100 tahun lagi,” kata Dwikorita di kompleks gedung BMKG, Jakarta, Senin (29/1/2018).

Dia memaparkan, gerhana bulan akan mulai terjadi pada pukul 17.49 WIB dan masuk gerhana total pada 19.51 WIB. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 20.29 WIB dan gerhana total berakhir pada pukul 21.08 WIB.

Visibilitas gerhana bulan selama lebih dari 5 jam itu hanya akan terlihat di beberapa daerah, antara lain di Pulau Sumatra, Pulau Jawa hingga bagian barat Jawa Timur, dan bagian timur Jawa Tengah, serta sedikit daerah di Kalimantan Barat.

Di luar daerah tersebut, proses gerhana bulan dapat diamati pada fase gerhana bulan penumbra atau pada pukul 18.48 WIB.

Pengamatan fenomena alam ini tentu lebih menarik bila dilakukan bersama-sama. Tapi sungguh disayangkan karena cuaca di daerah Lumajang khususnya Kecamatan Rowokangkung dan Yosowilangun tidak mendukung untuk menyaksikan super blue blood moon.
Warga muslim setempat mengadakan Sholat gerhana secara berjamaah.